Jumat, 31 Mei 2013

Tugas dan Wewenang Pemimpin Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tugas Walikota

  1. Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah
  2. Kecamatan dalam pelaksanaan tugasnya dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

1.Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 2 Kecamatan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan dalam jangka pendek, menengah dan panjang
b. Penyelenggaraan administrasi perkantoran meliputi urusan perencanaan dan evaluasi, keuangan serta umum dan kepegawaian ;
c. Perumusan kebijakan teknis sesuai lingkup tugasnya;
d. Pembinaan organisasi dan aparatur Kelurahan;
e. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Kelurahan;
f. Pembinaan kependudukan dan kemasyarakatan di Kelurahan;
g. Penyelenggaraan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, Pelayanan umum, Kesejahteraan Rakyat serta pembangunan dan pemberdayaan masyarakat;
h. Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota berdasarkan peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan koordinasi terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perangkat daerah di Kecamatan;
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya;

2. Dalam Melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan 3 ayat 1 Kecamatan terdiri dari :
a. Camat;
b. Sekretaris Kecamatan dan Evaluasi;
1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan kepegawaian;
c. Seksi Pemerintahan;
d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
e. Seksi Pelayanan Umum;
f. Seksi Kesejahteraan Rakyat;
g. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat;


Tugas Bupati

Bupati mempunyai tugas dan wewenang :
  1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan bersama DPRD ;
  2. Mengajukan rancangan Peraturan Daerah ;
  3. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD ;
  4. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama ;
  5. Mengupayakan tata laksananya kewajiban daerah ;
  6. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;
  7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud, Bupati mempunyai kewajiban sebagai berikut :
  1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat;
  3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;
  4. Melaksanakan kehidupan demokrasi;
  5. Mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
  6. Menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
  7. Memajukan dan mengembangkan daya saing daerah;
  8. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
  9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah;
  10. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah;
  11. Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah dan semua perangkat daerah.

Tugas Sekda
Sekretaris Daerah mempunyai Tugas Pokok dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun perumusan kebijakan, mengkoordinasikan Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan, pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, administrasi, organisasi dan tata laksana, pengelolaan sumberdaya aparatur, serta memberi kan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut di atas, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi:
  1. penyusunan program kerja Sekretariat Daaerah;
  2. penyusunan perumusan kebijakan Pemerintahan Daerah;
  3. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah serta Kecamatan dan Keluruhan;
  4. penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Daerah;
  5. pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
  6. pembinaan administrasi dan aparatur Pemerintahan Daerah;
  7. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah; dan
  8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Tugas Gubernur
Pada dasarnya, gubernur memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD provinsi.
Gubernur bukanlah atasan bupati atau wali kota, namun hanya sebatas membina, mengawasi, dan mengkoordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota Hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, dimana masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.


KELAHIRAN (FERTILITAS)

KELAHIRAN (FERTILITAS)

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.

Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar 9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen) disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.

Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.

Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui adalah:
a. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.
b. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu kelahiran.
c. Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk.
d. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun akhirnya meninggal dunia.
e. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu.
f. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai kelahiran.


FAKTOR PENGARUH KELAHIRAN
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, yaitu:
a. kontrasepsi (pencegahan pembuahan),
b. aborsi (pengguguran),
c. perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),
d. mandul (tidak bisa punya anak).


CARA MENGUKUR KELAHIRAN

a. Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per tahun.
Rumus:CBR=B/Px1.000
Keterangan :
B= jumlah seluruh kelahiran
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta
Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 Tinggi
20-30 Sedang
< 20 Rendah

b. General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun. Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk melahirkan.
Rumus: GFR=B/Pfx1000
Keterangan :
B=jumlah kelahiran selama setahun
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta

c. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita.
Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta

d. Total Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya).
Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR
Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)


UKURAN-UKURAN REPRODUKSI
Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.

a. Gross Reproduction Rate (GRR)
adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu kelompok wanita.
Rumus: GRR=100/203TFR
Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.

b. Net Reproduction Rate (NRR)
adalah jumlah anak wanita yang masih hidup sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat sebagai ibunya), yang diperhatikan adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai atau bisa mencapai usia reproduksi.


REVIEW ARTIKEL ILMIAH DAN ARTIKEL POPULER

Perbedaan

a) Judul
  • Artikel Ilmiah
Judul artikel ilmiah berisi bahasa baku sesuai (EYD) Ejaan yang Disempurnakan serta cukup menarik minat orang untuk membaca isi tulisan namun bahasa dan tulisan tetap formal.
Bukti tulisan: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia Tahun 1970-April 2004 Menggunakan Database Online PubMed
  • Artikel Populer
Judul artikel populer menggunakan bahasa menarik dan tidak dibatasi pada bahasa baku atau bisa menggunakan bahasa yang non-formal yang dapat menarik hati pembaca.
Bukti tulisan : Permainan Video Game yang Bisa Bantu Diagnosis Malaria


b) Teknik penulisan
  • Artikel Ilmiah
Teknik Penulisan ilmiah, memiliki teknik penulisan yang baku dan sesuai dengan kaidah kebahasaan yaitu EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Ada beberapa teknik penulisan yang umum digunakan, salah satunya yaitu: Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Pembahasan, dan Kesimpulan. Teknik penulisan ilmiah disesuaikan dengan masalah dari materi yang akan dibahas dan sesuai dengan teori dari teknik penulisan pembahasan suatu penelitian.
Bukti tulisan : Dalam artikel ilmiah ini terdapat teknik penulisan yang diawali dengan abstrak, latar belakang, kajian literatur, kesimpulan dan saran serta kepustakaan seperti catatan pustaka dan daftar pustaka.
  • Artikel Populer
Pada tulisan populer, teknik penulisan yang digunakan yaitu bebas, runtut, singkat dan jelas. Tulisan populer tidak mengacu pada suatu teknik penulisan tertentu, dan biasanya berisi informasi yang menarik pada waktu tersebut.
Bukti tulisan : Dalam artikel populer bagian teknik penulisan ini, berupa beberapa paragraf yang berisi tentang Permainan Video Game yang Bisa Bantu Diagnosis Malaria. Pada artikel popular juga tidak disertai bab ataupun subbab tertentu.

  1. Bahasa penulisan
  • Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah bahasa penulisan ilmiah yang baik dan juga benar yaitu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Bukti tulisan : Penelitian tentang penyakit malaria terus dilakukan untk menemukan konsep dan metode dalam upaya pencegahan dan pengobatan.
  • Artikel Populer
Artikel populer biasanya menggunakan bahasa umum yang ada di masyarakat, bahasa yang digunakan sehari-hari dan bahasa yang tidak terlalu terikat dengan kaidah penulisan seperti Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Bukti tulisan : Para pemain video game akan segera bergabung dalam baris pertahanan dalam menangulangi malaria.

  1. Tujuan penulisan
  • Artikel Ilmiah
Tulisan ilmiah ditulis dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah di universitas, untuk menyelesaikan laporan praktikum, maupun untuk melakukan suatu penelitian secara mendalam terhadap objek yang diteliti. Selain itu, tujuan menulis artikel ilmiah juga untuk memublikasikan pemikiran penulis ke khalayak akademik yang lebih luas melalui media jurnal yang sesuai dengan disiplin ilmu, baik lingkup nasional maupun antar bangsa.
Bukti tulisan : Tujuan analisis bibliometrika ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan hasil penelitian malaria di Indonesia yang diterbitkan pada jurnal internasional tahun 1970 sampai April 2004, mengetahui jurnal inti untuk artikel malaria dengan menggunakan hokum Bradford, dan tingkat kolaborasi penelitian penyakit malaria.
  • Artikel Populer
Sementara artikel populer ditulis dengan tujuan untuk memberikan informasi tertentu kepada masyarakat umum, memberikan pemikiran berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya dan sebagai bahan wacana tentang topik tertentu bagi pembacanya.
Bukti tulisan : Ilmuwan telah menciptakan sebuah game online yang bisa membantu mendiagnosis infeksi malaria. Para peneliti mengembangkan permainan video game internet ini untuk mengenali pola berdasarkan pencitraan sel darah asli. Harapannya, permainan online ini dapat mempersingkat waktu yang dihabiskan untuk membedakan sel-sel darah merah yang terinfeksi dengan yang sehat.


e) Validitas
       Artikel Ilmiah
Validitas merupakan suatu nilai dari sebuah tulisan apakah dapat dipercaya, benar, dan tepat sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah ada. Pada tulisan ilmiah, validitasnya sangat penting, karena kualitas dari sebuah tulisan ilmiah, salah satu tolak ukurnya yaitu validitas.
Bukti tulisan : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap hasil penelitian artikel malaria di Indonesia pada database online PubMed (http://www.ncbi.nlm.nih.gov). Data yang digunakan adalah haisl penelitian malaria di Indonesia dari tahun 1970 sampai April 2004. Data digunakan untuk mengetahui jurnal inti (core journal) dan tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria dengan pendekatan analisis binliometrika.
  • Artikel Populer
Sementara pada tulisan populer, validitas suatu karya tidak terlalu dipersoalkan, karena sifatnya bebas namun tetap harus bisa dipertanggungjawabkan.
Bukti tulisan : Dengan variasi tingkat ketepatan sebesar 1,25% dibandingkan dengan profesional kesehatan, video game yang disebut crowdsourcing ini dapat dijadikan sebagai cara pengobatan malaria yang lebih baik.


f) Pembahasan dan analisis
  • Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah diuraikan secara singkat, rinci, logis, sistematis, padat, komprehensif, dan jelas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan), sehingga pembahasan dan analisisnya dapat dipahami oleh masyarakat intelektual maupun masyarakat umum.
Bukti tulisan : Untuk pengujiaan tingkat kolaborasi peneliti ditentukan sampel sebesar 148 (60,66%) dari 244 artikel yang ditemukan. Pemilihan sampel dilakukan dengan memilih nomorrecord genap sejumlah 122 artikel melalui program Winlsis dan 26 artikel selebihnya dipilih nomor ganjil dengan penambahan 4 dan 6, misalnya record 1, 5 11, 15, 21 dan seterusnya. Kemudian setiaprecord yang dijadikan sampel dihitung satu per satu untuk mengetahui jumlah pengarang tunggal dan pengarang yang berkolaborasi. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kolaborasi peneti digunakan metode Subramanyam (1983).
  • Artikel Populer
Sedangkan pada artikel populer pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan rinci, namun logika serta sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan, agar pembaca dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin penulis sampaikan.
Bukti tulisan : “Idenya adalah, jika secara hati-hati menggabungkan keputusan banyak orang, bahkan yang bukan pakar, maka forum akan menjadi sangat kompetitif. Respon 1 orang mungkin baik, tetapi jika menggabungkan 20 sampai 50 orang atau para pakar dan para pemain video game bersama-sama, tingkat ketepatan akan sangat meningkat,” kata Aydogan Ozcan, profesor teknik elektro dan bioteknologi seperti dilansir Computer World, Senin (7/5/2012).


g) Sistematika isi
  • Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah selayaknya ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan sehingga memuat informasi dan fakta empirik yang akurat, mutakhir dan komprehensif dengan metodologi yang jelas.
Bukti tulisan : Bibliometrika yang mengkaji distribusi publikasi merupakan kajian kuantitatif terhadap literatur, hal ini ditandai dengan munculnya tiga dalil Lotkah untuk menghitung distribusi produktivitas berbagai pengarang, dalil Zipf untuk memberi peringkat kata data dan frekuensi dalam literature dan hokum Bradford untuk menentukan core journal suatu subjek tertentu.
  • Artikel Populer
Sedangkan pada artikel populer, materinya tidak harus berdasarkan pada fakta- fakta empirik (penelitian), tetapi bisa juga dari hasil pengamatan (observasi) ataupun perenungan penulis.
Bukti tulisan : Permainan ini diciptakan oleh para peneliti di Henry Samueli School of Engineering and the Applied Science UCLA dan David Geffen School of Medicine. Saat ini crowdsourcing masih berfokus pada diagnosis malaria. Namun bisa juga diubah untuk berbagai keperluan biomedis dan lingkungan. Permainan ini dapat dimainkan siapa saja di seluruh dunia lewat berbagai perangkat komputer, mulai dari ponsel hingga komputer pribadi.


h) Struktur artikel ilmiah dan populer dari segi penyampaian
  • Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah berisi tentang suatu masalah yang penyampaiannya disertakan bukti dan opini yang mendukung, kemudian diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan. Pembuatan artikel ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah pembuatan artikel ilmiah yang baik dan benar, tidak hanya sekedar menyampaikan pendapat tetapi harus memperhatikan kaidah yang berlaku.
Bukti Tulisan : Penghitungan dilakukan dengan bantuan indeks berdasarkan judul jurnal dari program Winlsis. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan hukum Bradford yaitu perbandingan jumlah jurnal yang memuat artikel pada setiap daerah (zone) lebih kurang sama, dengan rumus: 1: n : n2 : n3

  • Artikel Populer
Artikel populer disajikan dengan struktur penyampaian yang relatif sederhana, sehingga dapat dimengerti oleh semua lapisan masyarakat, tulisan popular ditulis secara ringan dan tidak rumit serta bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan cenderung bebas seperti tulisan di majalah. Pada artikel populer, lebih banyak menyajikan gagasan, komentar atau ulasan terhadap suatu permasalahan.
Bukti Tulisan : Di negara berkembang, proses menganalisis sampel darah cukup memakan waktu. Apalagi ketika jumlah dokter sedikit, diagnosis akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama. Memiliki banyak gamer untuk menyelesaikan masalah ini tidak hanya mempercepat proses diagnosis, tetapi juga meningkatkan ketepatan hasil analisis.


Persamaan

a) Memberikan informasi

Persamaan dari artikel ilmiah dan populer secara umum yaitu membuat suatu tulisan menjadi bisa dipahami oleh pembaca serta sebagai sarana informasi tentang apa yang disampaikan penulis melalui karya yang dibuatnya, entah untuk menyelesaikan tugas akhir ataupun untuk sekedar memuat pendapat penulis sehingga bisa dibaca oleh khalayak umum.
Bukti tulisan artikel ilmiah: Temuan tersebut dapat mengidentifikasikan bahwa penelitian penyakit malaria di Indonesia menjadi faktor utama meningkatnya penelitian terhadap penyakit malaria di Indonesia.
Bukti tulisan artikel populer : Memahami peran bahwa protein berperan penting dalam perkembangan penyakit dapat membantu para ilmuwan memecahkan kode penyakit berbahaya. Pengubahan protein ini bahkan bisa mengarah pada penciptaan protein baru untuk keperluan penelitian obat.

b) Tema

Dalam tugas ini, dibahas tema yang sama yaitu masalah kesehatan tentang Diabetes Melitus, yang keduanya berisi tentang informasi untuk menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca.
Bukti tulisan tema artikel ilmiah : Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia Tahun 1970-April 2004 Menggunakan Database Online PubMed
Bukti tulisan tema artikel populer : Permainan Video Game yang Bisa Bantu Diagnosis Malaria

c) Fakta yang Obyektif
Keterangan yang disajikan pada artikel ilmiah dan artikel populer sama- sama mengacu pada fakta yang obyektif atau fakta yang sebenarnya.
Bukti tulisan artikel ilmiah : Tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria di Indonesia tahun 1970 sampai April 2004 dihitung menggunakan metode Subramanyam, hasilnya dapat dilihat pada jurnal Tabel-7.
Bukti tulisan artikel populer : University of California Los Angeles sebenarnya bukan yang pertama kalinya mengembangkan permainan ini. Universitas Washington juga telah mengembangkan permainan online yang disebut Foldit, di mana para pemainnya bersaing melipat-lipat dan mengubah struktur protein dalam konfigurasi berbagai yang berbeda.

GAMBAR KOPERASI



 



BENTUK :Logo Sekuntum Bunga Teratai bertuliskan KOPERASI INDONESIA

Arti Gambar dan Penjelasan Lambang Koperasi Baru:
1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan
     perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna    
     bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif,   
     inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada
     keunggulan dan teknologi;


2. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang
     melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:
 Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;
Sebagai dasar perekonomian masional yang bersifat kerakyatan;
Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan demokrasi;
o     Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.


3. Lambang Koperasi Indonesia dalam entuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan jaman yang bercermin pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya;


4. Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;


5. Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia;


6. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat :
Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
   Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia;


    Tata Warna :
1. Warna hijau muda dengan kode warna C:10,M:3,Y:22,K:9;
 2. Warna hijau tua dengan kode warna C:20,M:0,Y:30,K:25;
 3. Warna merah tua dengan kode warna C:5,M:56,Y:76,K:21;
Perbandingan skala 1 : 20.

LANDASAN KOPERASI

LANDASAN KOPERASI

     1)  Landasan Idiil
          Landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Dengan demikian
          semua kegiatan koperasi harus menerapkan sila-sila Pancasila.
          Adapun cara mengamalkan Pancasila dalam koperasi sebagai berikut:
          Setiap koperasi yang didirikan harus memiliki landasan yang kuat agar tujuan koperasi dapat tercapai.   Yang menjadi landasan bagi koperasi adalah sila-sila dalam Pancasila. Dengan demikian, setiap kegiatan koperasi harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
  1. Landasan Struktural
    Landasan struktural koperasi Indonesia adalah UUD 1945. Dalam pasal
    33 ayat (1) ditegaskan bahwa: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
    berdasar atas asas kekeluargaan. Pasal tersebut secara eksplisit tidak
    menyebutkan koperasi sebagai salah satu pilar dalam struktural perekonomian
    Indonesia, namun kata-kata “asas kekeluargaan” jelas menjamin keberadaan
    koperasi Indonesia karena asas kekeluargaan merupakan asas koperasi.

    3) Landasan Mental
    Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan
    dan kesadaran pribadi. Sifat inilah yang harus senantiasa ada dalam
    aktivitas koperasi. Setiap anggota koperasi harus memiliki rasa
    kesetiakawanan dengan anggota koperasi yang lain. Namun rasa
    kesetiakawanan harus diikuti oleh kesadaran diri untuk maju dan
    berkembang guna meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.

    4) Landasan Operasional
    Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang
    harus diikuti dan ditaati oleh anggota, pengurus, badan pemeriksa,
    manajer dan karyawan koperasi dalam melakukan tugas masingmasing
    di koperasi. Landasan operasional koperasi berupa
    undang-undang dan peraturan-peraturan yang disepakati secara
    bersama. Berikut ini landasan operasional koperasi Indonesia.
    (a) UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
    (b) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.