Penggunaan Flash sangat
membantu apabila kita pemotret pada ruangan yang kondisi cahaya gelap. Tapi
apabila kita tidak tepat mengatur setting untuk penggunaan flash, maka hasil
foto tidak akan maksimum, terkadang masih kurang terang atau bahkan terlalu
terang. Untuk itu artikel lanjutan ini akan menjelaskan bagaimana penggunaan
indoor flash dan juga bagaimana outdoor flash digunakan serta penjelasan
tentang bounce dan diffuse flash. (Artikel ini adalah sambungan dari artikel
Blitz for Dummies)
Indoor Flash
Blitz sering bahkan hampir selalu digunakan di dalam ruangan. Alasannya karena
di dalam ruangan biasanya penerangan lampu agak kurang terang untuk
menghasilkan foto yang bisa dilihat. Memang, ada teknik menggunakan slow
shutter speed untuk menangkap cahaya lebih banyak, tapi biasanya hal ini
menyebabkan gambar yang agak blur karena goyangan tangan kameraman maupun
gerakan dari orang yang ingin kita foto. Karena itu, biasanya kita menggunakan
blitz.
Penggunaannya biasanya sederhana. Kita bisa setting kamera digital di auto dan
membiarkannya melakukan tugasnya atau bisa juga kita melakukan setting sendiri
menggunakan perhitungan yang sudah dilakukan di atas. Tidak sulit. Hanya saja,
ada beberapa hal perlu kita perhatikan agar mendapatkan hasil maksimal.
Jangan memotret obyek yang terlalu dekat dengan blitz yang dihadapkan tegak
lurus. Ambil contoh dengan blitz GN 20 yang menurut saya cukup memadai sebagai
blitz eksternal bagi kamera digital dalam pemotretan indoor dalam ruangan
(bukan aula). Jika kita ingin memotret sebutlah orang pada jarak 2 meter dengan
ISO/ASA 200 maka kita membutuhkan f/16 yang tidak tersedia pada sebagian besar
PDC dan akan menghasilkan gambar yang over. Karena itu, untuk PDC/DSLR biasanya
sudah terdapat flash built-in yang TTL dan memiliki GN agak kecil (8-12 pada
sebagian PDC, 12-14 pada DSLR). Gunakan itu daripada flash eksternal untuk
obyek yang agak dekat.
Kombinasikan flash dengan slow shutter speed untuk mendapatkan obyek utama
tercahayai dengan baik dan latar belakang yang memiliki sumber cahaya juga
tertangkap dengan baik. Ini adalah suatu teknik yang patut dicoba dan
seringkali menghasilkan gambar yang indah. Jangan takut menggunakan speed
rendah karena obyek yang sudah dikenai flash akan terekam beku (freeze).
Bila ruangan agak gelap, waspadai terjadinya efek mata merah/red eye effect.
Efek mata merah ini terjadi karena pupil mata yang membesar untuk membiasakan
diri dengan cahaya yang agak gelap tetapi tiba-tiba dikejutkan cahaya yang
sangat terang dari flash. Jika kamera dan/atau flash terdapat fasilitas
pre-flash/red eye reduction, gunakan hal ini. Jika tidak, akali dengan mengubah
sudut datangnya cahaya flash agar tidak langsung mengenai mata.
Dalam ruangan pun ada sumber cahaya yang kuat seperti spotlight. Hindari
memotret dengan menghadap langsung ke sumber cahaya kuat tersebut kecuali ingin
mendapatkan siluet yang tidak sempurna (kompensasi under 1 – 2 stop untuk
siluet yang baik). Dalam kondisi demikian, gunakan flash untuk fill
in/menerangi obyek yang ingin dipotret tersebut.
Bounce/Diffuse
Flash adalah sumber cahaya yang sangat kuat. Selain itu, flash adalah cahaya
yang bersumber dari sumber cahaya yang kecil (sempit). Karenanya, bila cahaya
ini dihadapkan langsung pada suatu obyek akan menyebabkan penerangan yang kasar
(harsh). Dalam sebagian besar foto dokumentasi konsumsi pribadi dimana petugas
dokumentasi menggunakan kamera point & shoot (film/digital) ini bisa
diterima. Tetapi dalam tingkat yang lebih tinggi dimana hasil foto ini akan
menjadi konsumsi umum, alur keras cahaya akan memberi efek yang kurang sedap
dipandang. Ditambah lagi biasanya ini akan menyebabkan cahaya flash memutihkan
benda yang sudah agak putih dan menyebabkan detail-detail tertentu lenyap.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari hal ini dalam artian
melunakkan cahaya tersebut:
Memperluas bidang datang cahaya yaitu dengan memantulkannya ke bidang lain
(bounce).
Menyebarkan cahaya yang datang dari sumber kecil tersebut sehingga meluas
(diffuse).
Bounce flash dilakukan dengan cara memantulkan flash ke satu bidang yang luas
sehingga cahaya datang dalam sudut yang lebih luas. Kita bisa menggunakan
langit-langit atau dinding yang ada dalam ruangan. Jika flash eksternal yang
terpasang pada kamera digital terhubung melalui hot shoe, maka flash tersebut
harus memiliki fasilitas tilt untuk memantulkan cahayanya. Jika terpasang
melalui kabel synchro, maka kita bisa memasang flash pada bracket dengan posisi
sedikit menghadap ke atas/samping atau memegangnya dengan posisi demikian.
Posisi memantulkan yang tepat agar cahaya jatuh tepat pada obyek adalah dengan
menghadapkan flash tersebut pada langit-langit di tengah fotografer/flash dan
obyek. Beberapa hal perlu kita perhatikan dalam memanfaatkan bounce flash ini
adalah:
Jarak untuk menghitung f/stop berubah bukan menjadi jarak kamera dan obyek
tetapi berubah menjadi jarak yang dilalui oleh cahaya flash tersebut. Normalnya
pada sudut tilt 45° kita akan melebarkan aperture 1 stop dan pada sudut tilt
90° kita melebarkan aperture sebesar 2 stop. Tentunya ini hanya panduan
ringkas. Pada pelaksanaan tergantung teknis di lapangan.
Berkaitan dengan no. 1 di atas, maka jarak langit-langit/dinding tidak boleh
terlalu jauh atau akan jadi percuma.
Gunakan selalu bidang pantul berwarna putih dan tidak gelap. Warna selain putih
akan menyebabkan foto terkontaminasi warna tersebut sedangkan warna gelap akan
menyerap cahaya flash tersebut.
Perhatikan bisa terjadi kemunculan bayangan pada sisi lain cahaya. Misalnya
jika kita memantulkan ke langit-langit maka kita akan mendapatkan bayangan di
bawah hidung atau dagu dan jika kita memantulkan ke dinding di kiri maka akan
ada bayangan di sebelah kanan. Untuk mengatasinya kita dapat menyelipkan sebuah
bounce card di bagian depan flash tersebut sehingga ketika kita memantulkan
cahaya ke atas/samping kita tetap memiliki cahaya yang tidak terlalu kuat yang
mengarah ke depan dan menetralisir bayangan yang muncul.
Untuk mengambil foto secara vertical, akan mudah kalau kita menggunakan koneksi
kabel karena kita dapat dengan mudah menghadapkan flash ke atas jika
menggunakan bracket atau dipegang. Tetapi jika koneksi kita adalah hot shoe
maka pastikan flash kita memiliki fasilitas swivel head sehingga dapat kita
putar menghadap ke atas. Lebih bagus lagi jika kita memiliki flash yang dapat
di-tilt dan swivel. Ini akan mengakomodasi sebagian besar kebutuhan kita.
Cara lain melunakkan cahaya adalah dengan memperluas dispersinya. Caranya
gunakan flash diffuser. Flash diffuser akan menyebarkan cahaya yang keluar dari
flash ke segala arah sehingga cahaya yang keluar tidak keras. Umumnya tersedia
diffuser khusus untuk flash tertentu mengingat head flash berbeda-beda. Dapat
juga kita membuat sendiri diffuser untuk flash kita menggunakan bermacam-macam
alat. Ketika kita menggunakan diffuser, sebenarnya kita menghalangi area
tertentu dari arah cahaya flash dan membelokkannya ke tempat lain. Ini
mengurangi kekuatan flash yang kita gunakan tersebut. Jika diffuser yang kita
gunakan adalah hasil beli, maka kita dapat membaca berapa kompensasi aperture
yang kita perlukan ketika menghitung eksposur. Biasanya terdapat pada kotak
atau kertas manual. Jika kita memutuskan membuat sendiri, maka kita bisa melakukan
eksperimen berkali-kali agar mendapatkan angka yang pas untuk kompensasi yang
diperlukan kali lainnya.
Outdoor Flash
Sekilas jika kita berpikir tentang penggunaan flash, maka kita akan tahu kalau
itu berlaku untuk suasana pemotretan yang kekurangan cahaya. Karenanya, kita
umumnya tidak memikirkan tentang perlunya penggunaan flash pada pemotretan luar
ruangan (siang hari, of course) karena sinar matahari sudah sangat terang. Di
sinilah kesalahan kita dimulai. Flash sangat dibutuhkan pada pemotretan
outdoor, terutama pada:
Kondisi obyek membelakangi matahari. Pada kondisi seperti ini, meter kamera
akan mengira suasana sudah cukup terang sehingga akan menyebabkan obyek yang
difoto tersebut gelap/under karena cahaya kuat tersebut percuma karena tidak
direfleksikan oleh obyek. Cara mengakalinya adalah dengan melakukan fill in
pada obyek sehingga walaupun latar sangat terang tetapi obyek tetap mendapat
cahaya.
Matahari berada di atas langit. Ini akan mengakibatkan muncul bayangan pada
bawah hidung dan dagu. Gunakan flash untuk menghilangkannya. Untuk melembutkan
cahayanya gunakan bounce card atau diffuser.
Obyek berada pada open shade (bayangan). Flash digunakan untuk mendapatkan
pencahayaan yang sama pada keseluruhan obyek karena bayangan akan membuat
gradasi gelap yang berbeda-beda pada bagian-bagian obyek apalagi wajah manusia.
Langit sangat biru dan menggoda. Jika kita tidak tergoda oleh birunya langit
dan rela mendapat foto langit putih ketika memotret outdoor maka silahkan
lakukan metering pada obyek tanpa menggunakan flash atau dengan flash. Jika
kita rela obyek kekurangan cahaya asalkan langit biru silahkan lakukan metering
pada langit. Nah, jika kita ingin langit tetap biru sekaligus obyek tercahayai
dengan baik, gunakan metering pada langit dan fill flash pada obyek. Ini akan
menghasilkan perpaduan yang tepat dan pas.
Langit mendung. Ketika langit mendung, jangan segan-segan gunakan flash karena
efek yang ditimbulkan awan mendung akan sama seperti jika kita berada di bawah
bayangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar