BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laptop atau komputer jinjing adalah komputer bergerak
yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya berkisar dari 1-6 kg,
tergantung ukuran, bahan, dan spesifikasi laptop tersebut. Sumber daya laptop
berasal dari baterai atau adaptor A/C yang dapat
digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri.
Baterai laptop pada umumnya dapat bertahan sekitar 1 hingga 6 jam sebelum
akhirnya habis, tergantung dari cara pemakaian, spesifikasi, dan ukuran
baterai. Laptop terkadang disebut juga dengan komputer notebook atau notebooksaja.
Sebagai
komputer pribadi, laptop memiliki fungsi yang sama dengan komputer destop (desktop
computers) pada umumnya. Komponen yang terdapat di dalamnya sama persis
dengan komponen pada destop, hanya saja ukurannya diperkecil, dijadikan lebih
ringan, lebih tidak panas, dan lebih hemat daya.
B.
Rumusan Masalah
Ø Apakah
Laptop itu?
Ø Apa
saja jenis dari Laptop
Ø Bagaimana
Sejarah dan Perkembangan Laptop
Ø Bagaimana
Tips Memilih Laptop?
C.
Tujuan Penulisan
Ø Mengetahui
Apa sebenarnya Laptop itu?
Ø Mengetahui
jenis – jenis dari Laptop
Ø Mengetahui
Sejarah dan Perkembangan Laptop
Ø Mengetahui
dan memahami dalam memilih Laptop?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN LAPTOP
Komputer
jinjing kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal
Display) berukuran 10 inci hingga 17 inci tergantung dari ukuran laptop itu
sendiri. Selain itu, papan
ketik yang terdapat pada laptop
gratis juga kadang-kadang dilengkapi dengan papan sentuh yang
berfungsi sebagai "pengganti" tetikus. Papan ketik
dan tetikus tambahan dapat dipasang melalui soket Universal Serial Bus maupun PS/2
jika tersedia.
Berbeda dengan komputer desktop, laptop
memiliki komponen pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi
sifat komputer jinjing yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen
penyusun laptop adalah ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien.
Komputer jinjing biasanya berharga lebih mahal, tergantung dari merek dan
spesifikasi komponen penyusunnya, walaupun demikian harga komputer jinjing pun
semakin mendekati desktop seiring dengan semakin tingginya tingkat permintaan
konsumen.
B.
JENIS-JENIS LAPTOP
Netbook
Netbook merujuk
pada spesies komputer jinjing yang memiliki spesifikasi tertentu. > Sebuah
netbook umumnya menggunakan prosesor Intel Atom. >
Jenis komputer jinjing ini berukuran kecil, biasanya dengan layar di bawah 12
inci dan berat kurang lebih 1 kg.
Netbook mulai
populer ketika Asus mengeluarkan
produk bernama Eee
PC. Ketika itu, komputer dengan harga murah ini menggunakan harddisk layaknya
sebuah media penyimpan portabel USB Flash Disk (UFD), dengan
kapasitas rendah 4GB.
Mainstream
Laptop ini
,memiliki ciri yaitu: > Prosesor yang digunakan, misalnya Intel Core i5, i3,
dan Core 2 Duo. > Memori minimal 2GB. > Memiliki Drive untuk
membaca dan menulis DVD. > Keyboard berukuran penuh atau setidaknya 80% dari
lebarnya sendiri.
Perangkat ini
memiliki layar sentuh sehingga mudah diputar, dan mudah dibawa kemana saja.
Mulai 2010, perangkat ini
menjadi tren baru. Tren ini dikomandani oleh Apple Inc. yang
menghadirkan iPad ke pasaran.
Namun, ada perbedaan antara Tablet PC dan iPad, yaitu: >
Tablet PC menggunakan stylus yang digunakan. Sedangkan iPad menggunakan
jari-jemari. > Tablet PC dimaksudkan sebagai laptop yang berbeda. Sedangkan
iPad dimaksudkan sebagai gadget.
C.PERKEMBANGAN LAPTOP
Komputer
jinjing atau dalam bahasa Inggris Laptop,notebook atau Powerbook adalah komputer
bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan,beratnya kisaran dari 1-6
kg,tergantung ukuran,bahan dan spesifikasi laptop tersebut.
SEJARAHNYA:
Pada tahun 1970an Alan Kay dari
Xerox Palo Alto Research Center memiliki suatu visi untuk sebuah komputer
jinjing yang tidak memerlukan kabel, seukuran buku catatan. Ia menamakannya
Dynabook. Dynabook milik Kay ini diciptakan dengan kemampuan network wireless.
Dan hal ini mulai mengerakkan roda perkembangan sebuah komputer jinjing yang
sebenarnya seperti sekarang ini.
Di era 1979, William Moggridge
dari korporasi Grid System menciptakan komputer jinjing yang pertama: The Grid
Compass Computer 1109. Memiliki 340 kilobyte memory, sebuah kotak die-cast
magnesium dan sebuah layar lipat electrominescent. Nasa membeli banyak darinya
pada kisaran $800 perbiji, untuk digunakan pada program ruang angkasa.
pada 1983 Gavilan Computer
memproduksi sebuah komputer laptop yang bekerja dengan baik sebaik MS-DOS pada
processor 8088. Diproduksi dengan 64K RAM, dapat di up-grade ke 128K. Dengan
berta sekitar 9 pounds, memiliki touchpad/mouse didepan sebelah atas keyboard.
Pada tahun 1984 Apple memperkenalkan
Apple model IIc. Apple IIc adalah sebuah notebook-seukuran komputer, akan
tetapi bukan Laptop sebenarnya. Memiliki microprosesor 65C02, Memory 128
kilobytes dan floppy drive 5.25-inch internal, dua port serial, port mouse,
modem card, power supply external, dan dapat dilipat. Komputer itu sendiri
memiliki berat 10 sampai 12 lb (5kg), akan tetapi monitornya sedikit lebih berat.
Apple IIc memiliki monitor monochrome 9-inci dan LCD panel optional. Kombinasi
antara komputer/panel LCD telah menjadikannya sebuah komputer portable. Apple
IIc dipasarkan ke rumah dan bidang pendidikan, dan meraup sukses untuk sekitar
lima tahun.
Perusahaan lain seperti IBM,
memperkenalkan komputer jinjing lainnya pada tahun berikutnya. Komputer jinjing
pertama yang dilepas secara komersial adalah IBM PC, tidak seperti Apple IIc,
PC convertible adalah benar-benar sebuah computer Laptop. Seperti Komputer
Gavilan diperkenalkan pada tahun 1986.
Dengan Kemajuan Teknologi yang pesat
Laptoppun Terkena dampaknya.Laptop generasi sekarang memiliki Berbagai macam
bentuk dari yang kecil sampai besar,dari spesifikasi sederhana sampai
spesifikasi yang sangat tinggi
Perkembangan teknologi saat ini
membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup setiap orang. Terutama dibidang
teknologi informasi baik segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak
dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan, dahulu komputer yang
hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke berbagai bidang
seperti design, game, dan hiburan. Pada awal-awal pertamanya komputer hanya
dapat digunakan terbatas di meja saja atau yang sering disebut sebagai computer
desktop (komputer duduk). Dengan terus berkembangnya pola pikir dan
peradaban manusia, muncul konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan
sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah
tempat (mobile).
Berikut ini awal pentahapan
perkembangan laptop yang dikutip dari www.kaskus.us adalah sebagai berikut :
Tahap pertama Hal ini berawal dari ide pada
1970-an oleh Alan Kay dari Xerox Palo Alto Research Center memiliki suatu visi
untuk sebuah komputer jinjing yang tidak memerlukan kabel, seukuran buku
catatan. Ia menamakannya Dynabook. Dynabook milik Kay ini diciptakan dengan
kemampuan network wireless. Dan hal ini mulai mengerakkan roda perkembangan
sebuah komputer jinjing yang sebenarnya seperti sekarang ini.
Tahap kedua Di era 1979, William Moggridge dari
korporasi Grid System menciptakan komputer jinjing yang pertama: The Grid
Compass Computer 1109. Memiliki 340 kilobyte memory, sebuah kotak die-cast
magnesium dan sebuah layar lipat electrominescent. Nasa membeli banyak darinya
pada kisaran $800 perbiji, untuk digunakan pada program ruang angkasa.
Tahap ketiga pada 1983 Gavilan Computer
memproduksi sebuah komputer laptop yang bekerja dengan baik sebaik MS-DOS pada
processor 8088. Diproduksi dengan 64K RAM, dapat di up-grade ke 128K. Dengan
berat sekitar 9 pounds, memiliki touchpad/mouse didepan sebelah atas keyboard.
Tahap keempat Pada tahun 1984 Apple
memperkenalkan Apple model IIc. Apple IIc adalah sebuah notebook-seukuran
komputer, akan tetapi bukan Laptop sebenarnya. Memiliki microprosesor 65C02,
Memory 128 kilobytes dan floppy drive 5.25-inch internal, dua port serial, port
mouse, modem card, power supply external, dan dapat dilipat. Komputer itu
sendiri memiliki berat 10 sampai 12 lb (5kg), akan tetapi monitornya sedikit
lebih berat. Apple IIc memiliki monitor monochrome 9-inci dan LCD panel
optional.
Kombinasi antara komputer/panel LCD
telah menjadikannya sebuah komputer portable. Apple IIc dipasarkan ke rumah dan
bidang pendidikan, dan meraup sukses untuk sekitar lima tahun. Perusahaan lain
seperti IBM, memperkenalkan komputer jinjing lainnya pada tahun berikutnya.
Komputer jinjing pertama yang dilepas secara komersial adalah IBM PC, tidak
seperti Apple IIc, PC convertible adalah benar-benar sebuah computer Laptop. Seperti
Komputer Gavilan diperkenalkan pada tahun 1986.
Dengan fitur: Microprosesor
8088,Memory 256 kilobyte,Dua floppy drive 3,5-inch (8.9 cm),Sebuah layar
LCD,Paralel dan port serial printer,Ruang untuk modem internal danSebuah
software dasar mencakup pengolahan kata, penangalan kalendar, buku alamat, dan
software kalkulator. Dengan berat yang kokoh 12 lbs (5,4 kg), PC ini dijual
pada kisaran $3500. Menjadi komputer jinjing yang pertama dengan desain
clamshell seperti laptop sekarang. Sukses dari PC yang dapat dirubah menjadi
katalisator untuk parapesaing seperti Compaq dan Toshiba mengubah desain
clamshell ini menjadi komputer jinjing mereka sendiri. Dan mulai jaman dari
sebuah komputer laptop.
D. LAPTOP DARI MASA KE
MASA
Berikut ulasan singkat perkembangan
laptop dari masa ke masa, dari tebal sampai tipis. Kita tinggal menikmati
ringan dan tipisnya komputer portabel saat ini, sampai bisa untuk memotong apel
segar seperti laptop paling tipis "Apple
Macbook Air".
Mereka Menyebutnya dengan Tablet
Inilah
Evolusi Komputer Jinjing…
Sekadar
‘Menu Lama’ Dengan Bumbu yang Baru?
Tablet
menjadi bintang selama Consumer Electronics Show (CES) 2011, yang digelar 6
hingga 9 Januari 2011 lalu di Las Vegas Convention Center, Las Vegas, Nevada.
Tidak mengherankan, karena seperti yang saya prediksikan setahun lalu, ketika
me-review Apple iPad, semuanya bergantung pada sukses evolusi terbaru tablet
besutan Apple tersebut.
Sebelumnya,
mungkin saya perlu me-review sedikit mengenai tablet. Perangkat mobile ini
awalnya disebut sebagai tablet computer, atau cukup tablet. Komputer yang
terkandung dalam sebuah kotak datar berlayar sentuh, dan kamu memerlukan
stylus, pena digital atau sentuhan tangan untuk mengendalikannya, bukannya
keyboard atau mouse.
Tahun
2001 lalu Microsoft mematenkan Tablet PC, dengan kasta yang dipercaya lebih
tinggi dari tablet computer karena mampu sepenuhnya menjalankan OS
desktop, serta adanya fungsi penegas handwriting dan voice
recognition (pengenal tulisan dan suara). Microsoft pun mengklaim Tablet PC
sebagai tablet computer pertama. Namun tetap banyak yang tidak setuju,
mengingat kemiripan konsep Tablet PC dengan tablet computer, yang
sebenarnya sudah eksis sejak tahun 1970. Dan istilah tablet computer
makin panas ketika Apple mengkonfirmasikan iPad, yang dirilis resmi secara
global 28 Mei 2010 lalu, setelah gaungnya sendiri mulai didengungkan sejak
akhir tahun 2002 (saat itu, rencananya untuk menandingi Tablet PC dari
Microsoft).
Seakan
déjà vu, menjelang perilisan iPad, gadget tablet sejati mereka, Apple pun
merevisi kenyataan sejarah, bahwa merekalah pencetus konsep tablet computer,
melalui Apple Newton, yang menjadi cikal bakal iPhone, iPod Touch dan iPad.
Bagaimana pun klaim masing-masing raksasa komputer tersebut, saya lebih
tertarik pada hasilnya. Apakah Apple hanya melanjutkan nasib tablet computer
yang kurang populer di mata pengguna PC, atau justru memperbaikinya. Karena
image harga mahal berkemampuan pas-pasan pada tablet computer, bahkan
satu dekade belakangan dengan banyak produsen mencoba terjun di pasar tablet
computer melalui beragam variasi dan fitur baru, namun tetap saja yang terulang
adalah kenyataan pahit: GAGAL!
Kembali
ketika Apple merilis iPad, setelah melihat hebohnya peluncuran iPad, dan angka
penjualan 1 juta iPad dalam kurun waktu satu bulan sejak peluncurannya di
Amerika Serikat, sepertinya sejarah kelam tablet computer telah direvisi. iPad
melahirkan trend baru, sebagaimana saudara sedarahnya, iPhone telah mendobrak
batas klasik anggapan smartphone ber-touchscreen itu kaku dan serius.
Tidak
mengherankan juga, seperti ketika BlackBerry mewabah di Indonesia yang diikuti
“berry-berry” jadi-jadian lainnya, dan terus gencarnya penetrasi Android yang
meneruskan estafet iPhone – mengandalkan antar muka sarat sentuhan – iPad-iPad
jadi-jadian pun segera bermunculan. Memang tidak secara langsung, perlu
setengah tahun, hingga akhirnya sukses Galaxy Tab dari Samsung di Indonesia
khususnya, makin mengukuhkan keyakinan para produsen IT bahwa memang 2011
adalah tahunnya Tablet. Apalagi Google sudah mematangkan Android versi 3.0
(Honycomb), yang dikembangkan khusus untuk Tablet.
Sejarah
pun mencatat, untuk pertama kali sejak Tablet dikenal ribuan tahun lalu, kali
ini Tablet berhasil mencuri perhatian dunia. Puluhan Tablet bak model menjadi
bidikan media selama event CES 2011 lalu. Mulai sang bintang Motorola Xoom,
menjadi fokus jepretan lensa dan berhasil menyabet Best of Show selama CES.
Kemudian BlackBerry Playbook, tablet pertama Research In Motion (RIM) yang
dikenal melalui smartphone BlackBerry. Hingga dummy iPad 2, yang cukup
menyiratkan seperti apakah penampilan penerus sang pioneer Tablet abad 21 ini.
(Ura)
Tablet Evolution
Bagaimana Sebuah Batu Keras Menjadi
Silicon Cerdas
Dua
dekade berjalan, dan sudah banyak yang mencoba bereksperimen dengan konsep
Tablet serta pena sebagai pengendali antar muka, mencari seperti apa yang
diinginkan pasar. Namun tidak ada yang sukses, bahkan langsung berakhir dengan
tragis. Dan rupanya Apple berhasil membuktikan bahwa konsep Tablet masih layak
dijual melalui iPad, hanya “bumbunya” saja yang perlu diracik ulang. Sedangkan
berikut ini saya sebutkan beberapa jenis Tablet yang pernah eksis. Plus, saya
juga tarik waktu jauh ke belakang, seperti apakah wujud Tablet ribuan tahun
silam. Mulai dari yang berbahan batu keras, hingga yang eksis sesudah abad 20,
yang lebih mengandalkan silicon “cerdas.” Note: Silicon yang saya
maksudkan di sini adalah salah satu keluarga senyawa kimia, yang pada pengembangannya
banyak digunakan sebagai bahan utama chipset komputer.
Egyptian
Hieroglyph Tablet (3200 S.M.)
Menurut
saya, inilah “leluhur” para Tablet. Eksis di jaman Mesir kuno, sekitar 3200
Sebelum Masehi. Hasil pahatannya begitu detail, rapih, dan enak dipandang.
Namun ukuran dan beratnya jauh dari kata “portable” yang menjadi syarat mutlak
Tablet modern. Hehe!!
Grid Systems GriDPad (1989 M)
Kompouter
ber-touchscreen buatan GRiD Systems pada tahun 1990. Jeff Hawkins menjadi
pencipta gadget pertama di kelasnya ini, dan menjadi cikal bakal Palm Pilot,
serta kebanyakan PDA berbasis Palm yang mungkin kamu kenal di pasaran (kini
lebih familiar dengan nama HP Palm, serta OS alternatif yang juga sarat kendali
sentuhan, Web OS). Pertama muncul 1989, sempat populer, namun kemudian
menghilang tak sampai setahun kemudian.
The Momenta Computer (1991)
Spesifikasi
hampir sama dengan GRiDPAD. Layar 10 inchi monochrome, namun dilengkapi
keyboard. Menjalankan MS-DOS dengan fitur input pena, yang digunakan untuk
aplikasi word processor, spreadsheet, dan komunikasi. Harganya mahal, $4,995,
membuat gadget ini langsung meredup dan berakhir pada Agustus 1992.
Compaq Concerto (1992
Pertama
yang menjalankan Windows for Pen Computing, usaha pertama Microsoft memberi
antar muka Tablet pada Windows. Concerto terdiri dua bagian. Layar
touchscreen-nya itu sekaligus sebagai pusat operasi, sedangkan keyboard sebatas
aksesoris tambahan. Hanya bertahan sampai tahun 1994, walaupun harganya
dipangkas separuh. Oh ya, ide keyboard sebagai aksesoris tambahan tersebut
akhir-akhir ini justru kembali terangkat, karena makin banyak tablet (atau
bahkan smartphone Android) yang melengkapi dirinya dengan aksesoris add-on
berupa keyboard eksternal, sekaligus docking
station (dudukan untuk layar). Saat ini, pilihan tablet dengan opsi
add-on semacam
itu banyak dikategorikan sebagai Tablet Hybrid jika melihat dari bentuknya.
Apple Newton (1993)
Keluarga
Apple Newton merupakan perangkat PDA (personal digital assistant) serta tablet
pertama Apple, yang bisa dikatakan menjadi cikal bakal dari keluarga iPhone –
karena iPhone OS merupakan platform keduanya. Pengembangan Newton dimulai pada
1987, dan resmi berakhir pada tahun 1998, dengan produknya seperti seri
MessagePad serta eMate. Walaupun memiliki keterbatasan yang juga diwariskan
pada beberapa keluarga iOS masa kini (seperti ketahanan baterei hingga susahnya
berhubungan dengan desktop PC), namun keluarga Newton melalui MessagePad
dianggap sebagai Tablet yang cukup sukses pada masanya.
AT&T Eo 440 Personal Communicator (1993)
Mencoba
konsep baru dengan mengintegrasikan modul ponsel dan mode, dan menggunakan OS
PenPoint. Awalnya dianggap menjanjikan, karena saat itu belum ada namanya
smartphone. AT&T sebagai operator penyedia perangkat ini juga terkesan
serius. Walaupun pada Juli 1994, gadget berharga $3000 ini juga harus
dihentikan produksinya.
Dauphin DTR-1 (1993)
Dauphin
membuatnya sebagai pesaing Newton dari Apple. Dengan bentuk yang lebih mini,
namun menyatukan teknologi mobile dan desktop. Input pena dan keyboard yang
bisa dibongkar pasang, serta Windows 3.1 sebagai OS, harusnya juga membuatnya
menarik. Ternyata tidak, karena usianya pun juga tak sampai setahun kemudian.
Microsoft WinPad (1994)
Atau
Microsoft at Work, OS yang sejatinya mirip Windows 95 ini harusnya juga
ditemukan pada mesin fotokopi dan fax… namun tidak pernah diluncurkan!
Microsoft meyakinkan beberapa produsen hardware bakal berhasil, namun tidak ada
kabarnya. OS sendiri ini menjadi cikal bakal Windows CE, yang kini dikenal
sebagai Windows Phone.
Tablet PC (2002)
Sebelum
iPad merajalela, menjadi Tablet paling populer yang pertama kali dikenalkan
Microsoft. Ada beragam ukuran, entah itu dilengkapi keyboard atau tidak (yang
tidak ber-keyboard, saat ini jamak disebut sebagai Slate jika menggolongkan
dari bentuknya), namun yang pasti menggunakan Windows yang bisa dikendalikan
dengan pena digital. Tablet PC awalnya mahal, $2000 ke atas, namun sekarang
juga ada yang buatan produsen lokal, harga barunya pun murah, tak sampai 8
juta. Awalnya Bill Gates memprediksikan bakal menjadi trend dan konsep PC
paling populer di Amerika Serikat dalam 5 tahun sejak diluncurkan. Namun
ternyata prediksi itu salah. Memang tidak sepenuhnya gagal, karena masih eksis.
Namun menurut saya, bisa jadi peminatnya kurang, satu karena awalnya dipatok
dengan harga mahal, namun spesifikasi pas-pasan. Dua, karena pengguna PC
profesional malas nulis pakai pena digital dan menyimpan file notes hasil
tulisan tangan, ketika menulis menggunakan keyboard jauh lebih cepat dan lebih
mudah dibaca. Dan tiga, Microsoft menarget kalangan bisnis dan korporat yang
sebenarnya tidak sebanyak pasar kasual. Dan salah satu kunci sukses iPad adalah
karena Apple berhasil membuang kesan serius dari sebuah Tablet.
PepperPad (2004)
Mulai
ada produsen yang mencoba model yang unik. Seperti PepperPad ini, layar
touchscreen 8 inchi yang memisahkan dua barisan keyboard di kiri-kanan, dudukan
khusus di belakang, serta menjalankan Linux. Diposisikan sebagai tablet
internet, seperti pada seri Internet Tablet milik Nokia (Nokia 770, N800 atau
turunan terakhir yang tidak diakui, N900). Seperti yang lain, juga tidak
sukses, dan resmi berakhir pada akhir 2009 lalu.
Ultra-Mobile PC (2006)
Mencoba
dengan wujud yang lebih fresh, Microsoft memanfaatkan populernya Windows XP (operating system yang
sampai saat ini masih merajai desktop PC). Melalui Tablet Edition, Microsoft
mendaulat si XP menjadi penggerak perangkat yang lebih mini dari Tablet PC.
Tetap ber-touchscreen, namun tanpa keyboard tradisional, sehingga lebih mirip
PepperPad. Sayang, perangkat yang disebut dengan kode Origami ini, karena
ukuran layarnya yang kecil, namun resolusinya tetap tinggi, menjadi mubazir
karena justru membuat tulisan menjadi tidak terbaca. Nasibnya juga meredup,
Microsoft pun mulai beralih ke varian tablet lainnya, yaitu Slate PC, walaupun
pada akhirnya juga minim dukungan.
Apple iPad (2010)
Dan
empat tahun kemudian, Apple seakan merubah sejarah kelam Tablet. iPad mereka
diterima, bukan oleh kaum profesional yang menjadi sasaran Tablet sebelumnya,
justru kalangan non-geek (atau yang bukan penggemar teknologi), banyak memburu
iPhone yang diperbesar ini! Dan saat ini seakan sudah tidak mengherankan, ada
para bapak yang memberikan iPad sebagai hadiah mainan bagi anaknya. Atau bahkan
seorang seniman hipnotis seperti Uya Kuya, memanfaatkan iPad sebagai media
untuk menghipnotis! Seingat saya, Tablet-tablet lawas tidak ada lho yang
dimaksimalkan seperti itu! Menghiraukan beberapa batasan egois iOS (iPhone OS)
yang diusung keluarga iPad dan iPhone, entah itu koneksi bluetooth hingga
ketergantungan dengan iTunes, iPad adalah “segalanya!” iPad menjadi pertaruhan
Steve Jobs, Chairman dan CEO Apple, untuk merevolusi bagaimana orang membaca,
menonton, bermain game, hingga bekerja dengan proses komputer. Dan Apple
terbukti berhasil dalam pertaruhan ini. Sampai saat ini, iPad tercatat masih
menjadi pemimpin pasar Tablet dunia. Apakah sang pioneer ini mampu
mempertahankan mahkotanya, ketika barisan “robot hijau semanis madu” menyerbu?
Belum lagi RIM yang serius mengajak kita bermain-main dengan multi-tasking?
Samsung Galaxy Tab (2010)
Samsung
memang cerdik. Mereka seakan tahu kapan muncul di momen yang pas. Ketika yang
lain berkutat di kelas smartphone Android dengan batasan di 3 sampai 5 inchi,
mereka justru “nyeleneh” dan menjadi pencetus Android dengan layar 7 inchi.
Tentu saja poin di sini adalah mengisi kekosongan pasar antara smartphone
berlayar lebar, dengan Tablet – yang saat ini selalu melekat pada iPad dan
layar 10 inchi-nya. Melalui Galaxy Tab ini, Samsung juga sukses menjadi pioneer
para Tablet pengekor dari distributor lokal Indonesia, dan juga banyak produsen
global lainnya yang akhirnya juga ikut di barisan 7 inchi. Walaupun pamornya
masih kalah dibanding iPad, namun kurang dari satu tahun sudah jutaan unit
terjual, juga tidak bisa dikatakan biasa saja. Dibandingkan iPad, jelas Galaxy
Tab menonjol di sisi OS Android dan jiwa open
source-nya, dengan proses pengembangan yang cepat. Antar muka
Android yang begitu friendly, ditambah image Samsung, membuat Tab begitu laris.
Di luar sana sudah terjual jutaan. Di Indonesia juga cukup diminati. Sayang
saat ini lajunya dihantam “iPad-iPad lokal!” yang banderol harganya “miring.”
Dan memang secara logika, jika hanya butuh sekadar mencoba Tablet Android,
banyak pilihan Tablet lokal seperri Axioo Picopad hingga ZTE LightPad,
menawarkan harga yang terjangkau. Selain itu, Galaxy Tab juga tidak luput dari
image aji mumpung. Jika ada yang menyebut iPad layaknya iPhone raksasa, maka
inilah Galaxy S (smartphone Android paling laris dari Samsung) raksasa. Oh ya,
menghadapi ronde kedua pertarungan para Tablet tahun ini, Samsung selain sudah
merilis varian Galaxy Tab Wi-Fi only, juga bakal meluncurkan Galaxy Tab 2.
Nantikan bagian kedua artikel Tablet ini
MasterCeme, Agen CEME IDNPLAY Terpercaya di INDONESIA
BalasHapusmasterceme.com
HOT PROMO :
- THR akhir Tahun 2019
- Referral 20%
- Cashback 0.3%
- Bonus Deposit Harian 5.000 / hari
Link Alternatif :
masterceme.info
masterceme.net
WA: +85578968600
Line : Masterceme