Rabu, 26 Juni 2013

METODE/ TEKNIK EVALUASI KINERJA

Beberapa Metode / Teknik Evaluasi Kinerja yang perlu diketahui adalah sebagai berikut : 
 
a. Evaluasi 360 derajat 
 
Salah satu metode atau teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi kinerja adalah apa yang disebut dengan evaluasi 360 derajat. Dengan evaluasi ini akan diperoleh umpan balik ganda yang tidak hanya diperoleh dari para pimpinan, melainkan juga dari rekan sejawat dan para konsumen (penerima jasa pelayanan).
Evaluasi 360 derajat bertujuan untuk :
  • Menyediakan umpan balik mengenai kekuatan dan kelemahan kinerja organisasi
  • Mengidentifikasi arah strategis bagi pengembangan selanjutnya.
  • Meningkatkan saling pengertian diantara unit/elemen organisasi melakukan kolaborasi.
  • Mengakui/menghargai pencapaian kinerja dan pemberian insentif.
  • Mengembangkan suatu proses pembelajaran bagi keterbukaan perilaku dan kritik yang membangun.
Proses evaluasi kinerja dilakukan secara tahunan kepada keseluruhan elemen unit organisasi. Seluruh unit organisasi diminta untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen dan melakukan evaluasi mandiri terhadap unitnya (self-evaluation).
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi kinerja 360 derajat adalah hal-hal yang berkaitan dengan :
  1. Jenis-jenis Informasi yang diperlukan
Dengan evaluasi 360 derajat, informasi-informasi yang diperlukan diperoleh dari para konsumen eksternal, konsumen internal, staf di unit organisasi (self-employee) dan manajemen. Informasi-informasi yang diperoleh dari berbagai pihak ini di lakukan dalam perasaan akan perlunya keterlibatan para stakeholder dalam proses evaluasi.
  1. Metode pengumpulan informasi
Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan data akan sangat bervariasi tergantung kepada sumber datanya yaitu dari hasil evaluasi klien eksternal dan klien internal, evaluasi mandiri, evaluasi manajemen dan evaluasi
bagi para senior manajemen. Berikut akan dijelaskan sumber-sumber data dimaksud :
  • Evaluasi dari pelanggan eksternal
Survey kepuasan pelanggan eksternal dilakukan untuk mengumpulkan pandangan-pandangan mengenai kepuasan maupun ketidakpuasan para pelanggan. Titik berat perhatian adalah kepada akses pengguna, kepuasan administratif, kenyamanan lingkungan, perilaku para staf, dan menyikapi outcome. Informasi-informasi dari penerima pelayanan ini dapat diperoleh dengan membuka kotak saran, yang diletakkan pada tempat-tempat tertentu.
  • Evaluasi antar unit internal (peer departemen)
Seluruh unit organisasi melakukan evaluasi kinerjanya, dengan cara melakukan evaluasi antar unit organisasi yang memiliki keterkaitan satu dengan lainnya (peer). evaluasi yang dilakukan paling tidak meliputi evaluasi terhadap 10 hal, diantaranya kualitas pelayanan, kualitas teknis/profesionalisme, partisipasi, semangat kelompok dan peningkatan kegiatan. setiap hal yang dievaluasi diberikan nilai antara 1 sampai dengan 10. Nilai satu menunjukkan hal yang paling buruk dan nilai 10 menunjukkan hal yang terbaik.
  • Evaluasi mandiri (self evaluation)
Setiap unit organisasi melakukan evaluasi terhadap kinerjanya dengan menggunakan alat dan penilaian yang sama dengan yang digunakan dalam kegiatan evaluasi antar unit organisasi.
  • Evaluasi Manajemen
Evaluasi kinerja manajemen dilakukan oleh sebuah team yang dapat terdiri dari pimpinan eksekutif, manajer umum dan manajer fungsional lainnya. Mereka diminta untuk memberikan umpan balik atas kinerja yang menjadi tanggungjawabnya. Evaluasi dilakukan terhadap 10 hal, yang diantaranya adalah output pelayanan, kualitas pelayanan dan umpan balik dari penerima pelayanan, kualitas profesional, manajemen sumber daya, pengembangan staff, manajemen keuangan, manajemen harta dan lingkungan, perencanaan strategis, hubungan eksternal dan tingkat pencapaian kinerja.
  • Evaluasi bagi para senior manajemen
Unit-unit organisasi harus melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik atas kinerja para senior manajer, termasuk didalamnya adalah para pimpinan tertinggi dan manajer lainnya. Evaluasi terutama ditujukan kepada masalah kepemimpinan, perencanaan strategik, dukungan dan gaya manajemen, komunikasi, semangat kelompok, dan hubungan eksternal. Tujuan evaluasi adalah untuk mendapat gambaran mengenai antisipasi dan kepuasan dukungan manajemen. 
 
iii. Umpan balik evaluasi
Hasil evaluasi kinerja berisi nilai dari evaluasi mandiri, rata-rata hasil evaluasi antar unit organisasi, dan nilai dari keseluruhan unit organisasi.

b. Analisis Biaya Manfaat 
 
Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi item-item yang menjadi benefit dan item-item yang merupakan cost. Item-item yang diidentifikasi ini, dalam sektor publik bisa berupa item-item yang nyata ( tangible ) ataupun item-item yang tidak nyata ( intangible ). Dengan analisis cost-benefit ini masalah yang harus diperhatikan adalah item-item yang dipilih dan pemberian nilai/ harga terhadap item tersebut. Adakalanya harga atas item-item yang diidentifikasi tidak ada, sehingga haruslah dicari harga penggantinya ( surrogate ) dengan beberapa cara yaitu antara lain memperkirakan berapa harga yang mungkin dibayar oleh seseorang seandainya terdapat mekanisme pasar, atau mungkin dengan cara melakukan observasi terhadap perilaku pasar yang ada.

c. Metode Evaluasi Program dan Kebijakan 
 
Selain metode atau teknik sebagaimana dikemukakan diatas, terdapat metode atau pendekatan evaluasi lainnya, terutama yang berkaitan dengan evaluasi kebijakan dan program. Pendekatan evaluasi terdiri dari tiga pendekatan yaitu :
  • Evaluasi Semu ( Pseudo Evaluation ).
Evaluasi ini adalah evaluasi yang menggunakan metode diskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan, tanpa berusaha untuk menanyakan tentang manfaat atau nilai dari hasil-hasil tersebut terhadap perseorangan, kelompok maupun masyarakat. Teknik evaluasi yang digunakan antara lain adalah dengan teknik-teknik sajian grafik, tampilan tabel, angka indeks, analisis seri terinterupsi, analisis seri terkontrol, dan analisis diskontinyu-regresi.
  • Evaluasi Formal.
Evaluasi ini menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan, dengan melakukan evaluasi atas dasar tujuan program kebijakan yang secara formal telah diumumkan oleh para pembuat kebijakan dan administrator program. Tujuan dan target yang diumumkan merupakan asumsi bagi pengukuran yang tepat mengenai manfaat atau nilai kebijakan program. Teknik yang digunakan dalam bentuk evaluasi ini adalah pemetaan sasaran, klarifikasi nilai, pemetaan hambatan, analisis dampak silang, dan diskonting.

d.  Evaluasi keputusan teoritis

Adalah evalusi yang menggunakan pendekatan deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai hasil-hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai pelaku kebijakan. Teknik yang bisa digunakan dalam evaluasi jenis ini adalah analisis argumentasi dan analisis survei pemakai.
Informasi Yang Digunakan Dalam Evaluasi/Pengukuran Kinerja. Mardiasmo (2002) berpendapat bahwa Informasi yang digunakan dalam pengukuran kinerja ada 2, yaitu :
  • Informasi finansial.
Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian diukur dengan menganalisi antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan (selisih antara pendapatan dengan pengeluaran).

  • Informasi non-finansial.
Pengukuran kinerja yang diukur bukan dari aspek finansialnya saja akan tetapi juga aspek non-finansial, seperti:
1. Kepuasan pelanggan.
2. Efesiensi proses internal.
3. Efektifitas pengeluaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar