Beberapa
Metode / Teknik Evaluasi Kinerja yang perlu diketahui adalah sebagai
berikut :
a.
Evaluasi 360 derajat
Salah
satu metode atau teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi kinerja
adalah apa yang disebut dengan evaluasi 360 derajat. Dengan evaluasi
ini akan diperoleh umpan balik ganda yang tidak hanya diperoleh dari
para pimpinan, melainkan juga dari rekan sejawat dan para konsumen
(penerima jasa pelayanan).
Evaluasi
360 derajat bertujuan untuk :
- Menyediakan umpan balik mengenai kekuatan dan kelemahan kinerja organisasi
- Mengidentifikasi arah strategis bagi pengembangan selanjutnya.
- Meningkatkan saling pengertian diantara unit/elemen organisasi melakukan kolaborasi.
- Mengakui/menghargai pencapaian kinerja dan pemberian insentif.
- Mengembangkan suatu proses pembelajaran bagi keterbukaan perilaku dan kritik yang membangun.
Proses
evaluasi kinerja dilakukan secara tahunan kepada keseluruhan elemen
unit organisasi. Seluruh unit organisasi diminta untuk melakukan
evaluasi terhadap kinerja manajemen dan melakukan evaluasi mandiri
terhadap unitnya (self-evaluation).
Tiga
hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi kinerja 360 derajat adalah
hal-hal yang berkaitan dengan :
- Jenis-jenis Informasi yang diperlukan
Dengan evaluasi 360 derajat,
informasi-informasi yang diperlukan diperoleh dari para konsumen
eksternal, konsumen internal, staf di unit organisasi (self-employee)
dan manajemen. Informasi-informasi yang diperoleh dari berbagai pihak
ini di lakukan dalam perasaan akan perlunya keterlibatan para
stakeholder dalam proses evaluasi.
- Metode pengumpulan informasi
Metode-metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data akan sangat bervariasi tergantung kepada sumber
datanya yaitu dari hasil evaluasi klien eksternal dan klien internal,
evaluasi mandiri, evaluasi manajemen dan evaluasi
bagi para senior manajemen. Berikut
akan dijelaskan sumber-sumber data dimaksud :
- Evaluasi dari pelanggan eksternal
Survey kepuasan pelanggan eksternal
dilakukan untuk mengumpulkan pandangan-pandangan mengenai kepuasan
maupun ketidakpuasan para pelanggan. Titik berat perhatian adalah
kepada akses pengguna, kepuasan administratif, kenyamanan lingkungan,
perilaku para staf, dan menyikapi outcome. Informasi-informasi dari
penerima pelayanan ini dapat diperoleh dengan membuka kotak saran,
yang diletakkan pada tempat-tempat tertentu.
- Evaluasi antar unit internal (peer departemen)
Seluruh unit organisasi melakukan
evaluasi kinerjanya, dengan cara melakukan evaluasi antar unit
organisasi yang memiliki keterkaitan satu dengan lainnya (peer).
evaluasi yang dilakukan paling tidak meliputi evaluasi terhadap 10
hal, diantaranya kualitas pelayanan, kualitas teknis/profesionalisme,
partisipasi, semangat kelompok dan peningkatan kegiatan. setiap hal
yang dievaluasi diberikan nilai antara 1 sampai dengan 10. Nilai satu
menunjukkan hal yang paling buruk dan nilai 10 menunjukkan hal yang
terbaik.
- Evaluasi mandiri (self evaluation)
Setiap unit organisasi melakukan
evaluasi terhadap kinerjanya dengan menggunakan alat dan penilaian
yang sama dengan yang digunakan dalam kegiatan evaluasi antar unit
organisasi.
- Evaluasi Manajemen
Evaluasi kinerja manajemen dilakukan
oleh sebuah team yang dapat terdiri dari pimpinan eksekutif, manajer
umum dan manajer fungsional lainnya. Mereka diminta untuk memberikan
umpan balik atas kinerja yang menjadi tanggungjawabnya. Evaluasi
dilakukan terhadap 10 hal, yang diantaranya adalah output pelayanan,
kualitas pelayanan dan umpan balik dari penerima pelayanan, kualitas
profesional, manajemen sumber daya, pengembangan staff, manajemen
keuangan, manajemen harta dan lingkungan, perencanaan strategis,
hubungan eksternal dan tingkat pencapaian kinerja.
- Evaluasi bagi para senior manajemen
Unit-unit organisasi harus melakukan
evaluasi dan memberikan umpan balik atas kinerja para senior manajer,
termasuk didalamnya adalah para pimpinan tertinggi dan manajer
lainnya. Evaluasi terutama ditujukan kepada masalah kepemimpinan,
perencanaan strategik, dukungan dan gaya manajemen, komunikasi,
semangat kelompok, dan hubungan eksternal. Tujuan evaluasi adalah
untuk mendapat gambaran mengenai antisipasi dan kepuasan dukungan
manajemen.
iii.
Umpan balik evaluasi
Hasil evaluasi kinerja berisi nilai
dari evaluasi mandiri, rata-rata hasil evaluasi antar unit
organisasi, dan nilai dari keseluruhan unit organisasi.
b.
Analisis Biaya Manfaat
Analisis
ini dilakukan dengan mengidentifikasi item-item yang menjadi benefit
dan item-item yang merupakan cost. Item-item yang diidentifikasi ini,
dalam sektor publik bisa berupa item-item yang nyata ( tangible )
ataupun item-item yang tidak nyata ( intangible ). Dengan analisis
cost-benefit ini masalah yang harus diperhatikan adalah item-item
yang dipilih dan pemberian nilai/ harga terhadap item tersebut.
Adakalanya harga atas item-item yang diidentifikasi tidak ada,
sehingga haruslah dicari harga penggantinya ( surrogate ) dengan
beberapa cara yaitu antara lain memperkirakan berapa harga yang
mungkin dibayar oleh seseorang seandainya terdapat mekanisme pasar,
atau mungkin dengan cara melakukan observasi terhadap perilaku pasar
yang ada.
c.
Metode Evaluasi Program dan Kebijakan
Selain
metode atau teknik sebagaimana dikemukakan diatas, terdapat metode
atau pendekatan evaluasi lainnya, terutama yang berkaitan dengan
evaluasi kebijakan dan program. Pendekatan evaluasi terdiri dari tiga
pendekatan yaitu :
- Evaluasi Semu ( Pseudo Evaluation ).
Evaluasi ini adalah evaluasi yang
menggunakan metode diskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid
dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan, tanpa berusaha untuk
menanyakan tentang manfaat atau nilai dari hasil-hasil tersebut
terhadap perseorangan, kelompok maupun masyarakat. Teknik evaluasi
yang digunakan antara lain adalah dengan teknik-teknik sajian grafik,
tampilan tabel, angka indeks, analisis seri terinterupsi, analisis
seri terkontrol, dan analisis diskontinyu-regresi.
- Evaluasi Formal.
Evaluasi ini menggunakan metode
deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat
dipercaya mengenai hasil kebijakan, dengan melakukan evaluasi atas
dasar tujuan program kebijakan yang secara formal telah diumumkan
oleh para pembuat kebijakan dan administrator program. Tujuan dan
target yang diumumkan merupakan asumsi bagi pengukuran yang tepat
mengenai manfaat atau nilai kebijakan program. Teknik yang digunakan
dalam bentuk evaluasi ini adalah pemetaan sasaran, klarifikasi nilai,
pemetaan hambatan, analisis dampak silang, dan diskonting.
Adalah evalusi yang menggunakan
pendekatan deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan
dapat dipertanggungjawabkan mengenai hasil-hasil kebijakan yang
secara eksplisit dinilai oleh berbagai pelaku kebijakan. Teknik yang
bisa digunakan dalam evaluasi jenis ini adalah analisis argumentasi
dan analisis survei pemakai.
Informasi Yang Digunakan Dalam
Evaluasi/Pengukuran Kinerja. Mardiasmo (2002) berpendapat bahwa
Informasi yang digunakan dalam pengukuran kinerja ada 2, yaitu :
- Informasi finansial.
Penilaian laporan kinerja finansial
diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian diukur
dengan menganalisi antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan
(selisih antara pendapatan dengan pengeluaran).
- Informasi non-finansial.
Pengukuran kinerja yang diukur bukan
dari aspek finansialnya saja akan tetapi juga aspek non-finansial,
seperti:
1. Kepuasan pelanggan.
2. Efesiensi proses internal.
3. Efektifitas pengeluaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar