Rabu, 26 Juni 2013

Sistem Pergerakan

Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan ini menghasilkan pergerakan manusia dan barang dalam bentuk pergerakan kendaraan dan atau orang/pejalan kaki. Pergerakan adalah aktivitas yang kita lakukan setiap hari. Kebutuhan akan pergerakan selalu menimbulkan permasalahan, khususnya pada saat orang ingin bergerak untuk tujuan yang sama di dalam daerah tertentu dan pada saat yang bersamaan. Salah satu usaha untuk memahaminya adalah dengan memahami pola pergerakan yang akan terjadi, misalnya dari mana, hendak ke mana, besarnya dan kapan terjadi. Oleh karenanya diperlukan informasi mengenai pola pergerakan atau pergerakan manusia dan barang yang biasanya diwakili dengan Origin Destination Matrix (OD Matrix) atau Matriks Asal Tujuan (MAT). (Robert J.Kodoatie, 2003, 353)
Pergerakan arus manusia, kendaraan dan barang mengakibatkan berbagai macam interaksi. Semua interaksi memerlukan perjalanan dan oleh sebab itu menghasilkan pergerakan arus lalu lintas. Dalam rangka mewujudkan interaksi semudah dan seefisien mungkin maka ditetapkan kebijakan transportasi sebagai berikut:
  1. Sistem kegiatan. Rencana tata guna lahan yang baik (lokasi toko, sekolah, perumahan, pekerjaan, dan lain-lain yang benar) dapat mengurangi kebutuhan akan perjalanan yang panjang sehingga membuat interaksi menjadi lebih mudah. Perencanaan tata guna lahan biasanya memerlukan waktu cukup lama dan tergantung pada badan pengelola yang berwenang.
  2. Sistem jaringan. Hal yang dapat dilakukan misalnya meningkatkan kapasitas pelayanan prasarana yang ada : melebarkan jalan, menambah jaringan jalan baru dan lain-lain.
  3. Sistem pergerakan. Hal yang dapat dilakukan antara lain mengatur teknik dan manajemen lalu lintas (jangka pendek), fasilitas angkutan umum yang lebih baik (jangka pendek dan menengah) atau pembangunan jalan (jangka panjang).
(Ofyar Z. Tamin, 2000: 30)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar