Tinjauan mengenai
permukiman dilakukan dengan mendeskripsikan pengertian permukiman,
faktor – faktor penentu pengadaan permukiman dan persyaratan suatu
permukiman.
Pengertian
permukiman menurut kamus besar Indonesia (1989; 569) adalah daerah
tempat penduduk bermukim. Sedangkan pengertian permukiman berdasarkan
Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman
adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik
berupa kawasan perkotaan maupun kawasan pedesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Kata permukiman
merupakan sebuah istilah yang terdiri atas dua kata yang mempunyai
arti yang berbeda, yaitu
- Isi, mempunyai implementasi yang menunjuk kepada manusia sebagai penghuni maupun masyarakat di lingkungan sekitarnya.
- Wadah, menunjukkan fisik hunian terdiri dari alam dan elemen buatan manusia
Program
penataan permukiman yang dilakukan oleh pemerintah sebagai
salah satu bagian dari kebijaksanaan dalam menanggulangi
masalah-masalah permukiman bertujuan untuk:
- Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan kebutuhan dasar manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
- Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.
- Memberi arah pertumbuhan wilayah dan persebaran penduduk yang rasional.
- Mewujudkan rumah yang layak dalam lingkungan yang aman, sehat, dan teratur.
- Memberi arah panduan mewujudkan perumahan dan permukiman yang merupakan kebutuhan dasar manusia dalam rangka pemerataan permukiman dan sarana umum, ditinjau pula dari beberapa hal antara lain, hanya beberapa rumah terletak di gang-gang dan sepanjang aliran sungai pola rumahnya tidak teratur.
2. Faktor dalam Permukiman
Agar terciptanya
tertib pembangunan permukiman, terdapat lima faktor utama yang saling
berkaitan dan harus dijadikan pokok perhatian, yaitu (Doxiadis dalam
Budihardjo, 1985:52-54):
- Alam, menyangkut tentang pola tata guna tanah, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam, daya dukung lingkungan serta taman, area rekreasi atau olahraga.
- Manusia, antara lain menyangkut tentang pemenuhan kebutuhan fisik atau fisiologis, penciptaan rasa aman dan terlindung, rasa memiliki lingkungan (handarbeni) serta tata nilai dan estetika.
- Masyarakat, menyangkut tentang partisipasi penduduk, aspek hukum, pola kebudayaan, aspek sosial ekonomi, dan kependudukan.
- Wadah atau sarana kegiatan, menyangkut tentang perumahan, pelayanan umum dan fasilitas umum.
- Jaringan prasarana, menyangkut utilitas, transportasi dan komunikasi
3. Aspek dalam permukiman
Suatu
permukiman hendaknya mengikuti kriteria bagi permukiman yang baik,
dengan memenuhi hal-hal berikut (Silas, Johan;1990):
- Aspek fisik, meliputi:
- Letak Geografis, yaitu aspek yang menentukan keberhasilan dan perkembangan dari suatu kawasan.
- Lingkungan alam dan binaan, yaitu aspek lingkungan alam dan binaan yang akan sangat mempengaruhi kondisi permukiman serta kehidupan penghuninya.
- Sarana dan prasarana lingkungan, yaitu penyediaan sarana dan prasarana akan mendukung kegiatan dan kehidupan masyarakat dalam permukiman tersebut.
- Aspek non fisik, meliputi:
- Aspek politik, yang termasuk kebijaksanaan yang mengatur kawasan permukiman, keberadaan lembaga-lembaga desa dan sebagainya.
- Aspek ekonomi, yaitu aspek yang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat.
- Aspek sosial, yaitu aspek yang meliputi kehidupan sosial masyarakat, bertetangga dan sebagainya.
- Aspek budaya, yaitu aspek yang berkaitan dengan kehidupan adat istiadat, kehidupan beragama dan kebiasaan bekerja.
Adapun
faktor yang berpengaruh terhadap permukiman serta aspek fisik dan
aspek non fisik permukiman merupakan tinjauan pustaka yang akan
digunakan dalam menentukan variabel-variabel dalam analisis faktor
yang akan mempengaruhi arahan penataan permukiman
di Rusunawa Waru Gunung..
4. Faktor-Faktor Penentu Pengadaan Perumahan
Faktor- faktor yang
mempengaruhi upaya pengadaan perumahan dan permukiman antara lain
:
- Faktor kebutuhan
Menyangkut
besarnya kebutuhan berkaitan dengan jumlah penduduk yang membutuhkan
perumahan baru untuk menampung kehidupannya termasuk :
- Kebutuhan sebagai tempat tinggal
Hal
ini tentu saja berkaitan dengan benuk fisik dan lingkungan permukiman
yang layak disebut sebagai tempat tinggal dan lebih baik dari kondisi
rumah sebelumnya dan bertujuan untuk memperoleh ketenangan,
kenyamanan dan keamanan.
- Kebutuhan sebagai tempat usaha
Jenis
kebutuhan ini disamping untuk tempat tinggalnya sekaligus dapat
digunakan untuk membuka tempat usaha baik yang berupa toko atau
warung kecil. Mengingat kondisi masyarakat adalah golongan ekonomi
lemah, untuk itu kebutuhan akan rumah bukan hanya sekedar untuk
tempat tinggal, selain itu juga dapat digunakan usaha menambah
penghasilannya.
- Faktor minat
Mengetahui
minat ini sangat tergantung oleh keinginan masyarakat terhadap adanya
perumahan baru yang sesuai dengan kemampuan mereka, antara lain :
- Minat untuk suatu bentuk tipe rumah
Hal
ini berkaitan dengan keinginan penduduk terhadap bentuk tipe rumah
yang sesuai untuk golongan ekonomi lemah, sehingga akan dapat
diketahui bentuk tipe rumah yang bagaimana yang diinginkan oleh
penduduk tersebut.
- Minat terhadap cara pembayaran atau angsuran untuk pelunasan atau penyewaanya. Setelah diketahui bentuk tipe yang diinginkan oleh penduduk, kemudian cara pembayarannya bagaimanan yang diinginkan atau dipilih untuk pelunasan atau penyewaan.
- Minat terhadap jumlah pelunasan atau angsuran untuk pembelian atau penyewaan.
Dengan
cara pembayaran/ angsuran yang telah dipilih untuk masyarakat, berapa
kemampuan maksimal masyarakat untuk melunasi atau mengangsur dari
perumahan tersebut baik untuk pembelian atau penyewaan.
- Faktor kemampuan daya beli atau sewa
Mengingat
kondisi masyarakat adalah golongan ekonomi lemah, hal ini tentu saja
berpengaruh terhadap upaya pengadaan perumahan didukung oleh
kemampuan daya beli/sewa masyarakat ini ditentukan antara lain :
- Tingkat Pendapatan
Yang
dimaksud dengan tingkat penghasilan ini adalah menyangkut pendapatan
rata- rata yang diterima penduduk dari jenis pekerjaan yang telah
dilakukan dalam setiap bulannya.
- Tingkat pengeluaran
Disamping
dari tingkat pengahasilan yang diterima penduduk hendaknya kita lihat
juga jumah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya
selama satu bulan dengan pertimbangan untuk membandingkan antara
penghasilan yang diterima terhadap jumlah dari pengeluarannya.
- Jumlah penghasilan yang dapat ditabung
Merupakan
sisa dari pengahasilan selain untuk kebutuhan sehari- hari yang
disisihkan untuk di tabung dalam setiap bulannya untuk menunjang
pengadaan perumahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar